Allah SWT
telah bersumpah dengan waktu, demi waktu, demi masa, bahwa manusia akan merugi,
kecuali bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, saling nasehat-menasehati
dalam kesabaran dan kebenaran. Manusia di planet bumi diberikan waktu yang
sama, 24 jam sehari semalam. Namun dalam waktu yang 24 jam tersebut ada yang
mencapai puncak kejayaan seluas-luasnya, namun dalam waktu yang bersamaan, betapa
banyak manusia yang nyaris tak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa dan tak
mampu berbuat apapun, padahal waktu yang diberikan Allah SWT, sama, 24 jam !
Waktu yang
24 jam, ada yang merasa terlalu sedikit, namun ada pula yang tak mampu
menghabiskan waktu tersebut dengan kegiatan yang produktif, waktu hilang
percuma, tak memberikan apapun padanya. Lebih celaka lagi, waktu yang banyak
itu hanya di isi dengan bergunjing ke sana ke mari, menghasut seseorang dengan
orang lain, sambil tetap tersenyum, seakan tanpa dosa. Padahal waktu yang
diberikan Tuhan 24 jam itu, bisa digunakan dengan berbagai macam kegiatan yang
produktif, tahan lama dan mungkin juga mengabadi. Seperti tulisan para tokoh,
yang mewariskan pada dunia dengan ilmu yang ditulisnya atau diabadikannya
berupa karya/ketrampilan yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Bagi orang
yang kreatif, waktu benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya, misalnya dengan
membaca,belajar keilmuan, mengarang, membuat ketrampilan, mengaji, mengkaji,
menyusun buku dan berbuat sesuatu apapun demi kemaslahatan semua umat manusia.
Itulah yang kata Nabi, manusia yang paling baik ! Nabi pernah bersabda :
Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling berguna atau yang paling
bermanfaat bagi sesamanya, manusia seperti ini cerdas dalam memanfaatkan waktu,
dia tak mau kehilangan waktu semenitpun untuk perbuatan sia-sia, dalam
diamnyapun, manusia seperti ini memanfaatkan waktunya dengan berdzikir dan
merenungkan ciptaanNya, jadi dalam kedaan diampun dia masih produktif, yaitu
berdzikir.
Waktu
terus bergulir, berputar tak ada hentinya dan dengan perputaran waktu usia
manusia terus bertambah sekaligus berkurang dari jatah yang sudah
ditentukan-Nya. Umur kelihatannya bertambah, namun hakekatnya sedang menuju ke
kematian atau menuju ke kuburan yaitu akhir perjalanan umat manusia.
Masihkah
kau akan berkata ” tak punya waktu ? ” Waktu itu netral, kamulah yang mengatur
sang waktu itu, untuk berbuat sesuatu. Kerjakanlah sesuatu yang dapat kau
tinggalkan bagi generasi selanjutnya, isilah waktumu dengan hal-hal yang
bermanfaat. Katakanlah : wahai sang waktu …. akan ku isi waktumu dengan apapun
yang bermanfaat ! Jangan katakan : ” aku tak punya waktu ”.
Jangan
menyesal, ketika waktu telah lewat. Waktu bergerak terus ke depan, sang waktu
tak kenal kata mundur, sang waktu hanya bergerak ke depan, maju, maju dan maju
terus, bila kau diam, maka waktu akan menggilasmu, waktu akan “membunuh”mu
dengan pedangnya yang sangat tajam, pedang yang tak ada seorangpun dapat menangkisnya
! Siapa yang bisa membunuh sang waktu ? Siapa yang bisa melawan sang waktu ?
Siapa yang bisa “mengerem” sang waktu agar tak berputar ? Tak seorang pun bisa
! Maka pergunakanlah waktumu dengan apapun yang bermanfaat, syukur-syukur
bermanfaat bagi kehidupan di Dunia maupun di Akherat ! Mari kita berlomba
mengejar sang waktu, dengan karya kita sendiri, dengan tulisan kita sendiri,
dengan menulis buku sendiri atau menciptakan apapun yang bermanfaat sendirian !
Ayo, mari kita kejar sang waktu, kita
kejar waktu-waktu kita dengan karya-karya kita sendiri.
No comments:
Post a Comment