Teringat pada masa kecil saya, tepatnya di bulan suci Ramadlan menjelang shubuh, terdengar dari
kejauhan sayup-sayup alunan suara merdu nan menyayat hati,sehingga membuat raga ini selalu bergetar setiap mendengarnya (Ehm...puitis
bgt)," shalawat tarhim " begitulah orang-orang menyebutnya, dan biasanya diputar (lho... ternyata kaset rekaman tho..) di masjid, mushola atau surau-surau sebagai penanda waktu
tidur imsak (sampai sekarang pun juga masih ada walaupun
sudah jarang). tidak banyak yang tahu, siapa sebenarnya nama di balik
merdunya suara tersebut ? (hmm.. jadi penasaran.. tapi yang jelas bukan anda he..)
Setelah saya gali dan gali sumur pakai cangkul
& sekop informasi dari Ki Google, akhirnya ku menemukan mu.. sebuah
nama yaitu MS Syukron Sajadi Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary (1917-1980, محمود
خليل الحصري) .
Mahmoud Khalil Hussary |
WHO he is ...???..
Iya ! betul.. 100 buat saya... ternyata dialah
pencipta sekaligus pelantun shalawat tarhim yang melegenda tersebut. Ulama lulusan Universitas Al-Azhar ini merupakan
salah satu Qâri’ paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh
al-Maqâri, beliau juga ketua Jam’iyyatul
Qurro’ di Kairo, Mesir. Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an
secara tartîl. Ia mengatakan bahwa membaca Qur’an bukan semata-mata tentang
irama (lagu) atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartîl
(memahami bacaan Qur’an dengan baik dan benar), yaitu melalui studi kebahasaan
(linguistik) dan dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan
huruf maupun kata-perkata dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat
kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca Al-Qur’an. (wow...
hebat, keren, amazing pantesan...mirip..), lha terus bagaimana ceritanya kok karyanya tersebut bisa sampai dan populer di Indonesia ?
Masih miturut (menurut. red) informasi yang saya peroleh
dari Ki Google. Ceritanya pada
waktu itu beliau berkunjung ke Indonesia (misi belum diketahui, mungkin dalam
rangka study tour atau mungkin ziarah wali songo he..) dan beliau
‘dibajak’ di Lokananta, Solo untuk rekaman shalawat
tarhim ini, sedangkan yang pertama kali mempopulerkan shalawat
tarhim di Indonesia adalah
Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960-an. Shalawat
tarhim ini berisi pujian kepada Rosululloh Muhammad SAW, lirik, irama dan uslub bahasanya sangat indah
membangkitkan jiwa dan menyentuh hati.
Berikut teks shalawat tarhim :
الصلاة والسلام عليك
يا امام المجاهدين يا رسول الله
"Sholawat dan salam kepadamu
duhai pemimpin para pejuang
(mujahidin), duhai Rasulullah..."
الصلاة والسلام عليك
يا ناصر
الهدى يا خير خلق الله
"Sholawat dan salam kepadamu
duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai
makhluk Allah yang terbaik"
الصلاة والسلام عليك
يا ناصر الحق يا رسول الله
"Sholawat dan salam kepadamu
duhai penolong kebenaran, duhai
utusan Allah (duhai Rasulullah)..."
الصلاة والسلام عليك
يامن
اسرى بك المهيمن ليلا نلت ما نلت والانام نيام
"Sholawat dan salam kepadamu
duhai yang memperjalankanmu di malam
hari, Dialah Yang Maha Melindungi, engkau memperoleh apa yang kau peroleh
sementara semua manusia tidur"
وتقدمت للصلاة فصلى كل من في السماء وانت الامام
والى المنتهى رفعت كريما
وسمعت النداء عليك السلام
"Semua penghuni langit sholat
di belakangmu dan engkau menjadi Imam,
engkau diberangkatkan ke sidratul
Muntahaa karena kemulyaanmu,
dan engkau mendengar ucapan salam
atasmu"
يا كريم الاخلاق يا رسول الله
صلى
الله عليك وعلى اّلك واصحابك اجمعين
"Duhai .. yang paling mulya
akhlaknya, duhai Rasulullah...
Sholawat Allah semoga tercurah
atasmu, atas keluargamu dan atas sahabatmu seluruhnya"
Berikut videonya :
Terima kasih, saya juga sedang cari2, ternyata ketemu di sini. Saya akan update di FB saya. Sekali lagi terima kasih.
ReplyDeleteok, trims kembali...
Delete