Sunday, February 24, 2013

Periodesasi Sastra


Periodesasi Sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu . Maksudnya tiap babak (periode) memiliki ciri tertentu yang berbeda dengan periode yang lain.
Terjadinya periode sastra karena terjadinya perubahan zaman, pola pikir, serta gaya hidup yang akhirnya menghasilkan perubahan hasil sastra.
Secara urutan waktu dibagi menjadi beberapa angkatan :

  • Angkatan Pujangga Lama
  • Angkatan Sastra Melayu  Lama.
  • Angkatan Balai Pustaka
  • Pujangga Baru
  • Angkatan 1945
  • Angkatan 1950 – 1960-an
  • Angkatan 1966 – 1970-an
  • Angkatan 1980 – 1990-an
  • Angkatan Reformasi  
  • Angkatan 2000-an (Millenium)
  • Cyber Sastra

  Angkatan Pujangga Lama
Merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini di dominasi oleh : Syair,Pantun,Gurindam,Hikayat dll (puisi lama).
Tokoh–tokoh : Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai,Abdurrauf Singkil,Nurruddin ar-Raniri.

v    Angkatan Sastra Melayu  Lama
Karya Sastra di Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870 – 1942, yang berkembang di lingkungan masyarakat Sumatera,Orang Tionghoa dan Masyarakat Indo-Eropa. Karya sastra angkatan ini terbit pertama pada th. 1870 dan masih dalam bentuk syair,hikayat dan terjemahan novel barat.
Karya – karyanya : Robinson Crusoe (terjemahan), Kapten Flamberger (terjemahan), Nyai Dasima oleh G. Francis, Bunga Rampai oleh A.F Van Dewall, cerita Nyai Paina, cerita Nyai Sarikem dan masih ada 3000-an judul lain.

v    Balai Pustaka
Merupakan Karya Sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920,yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka.Prosa (roman,novel,cerpen,) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair,pantun,gurindam,hikayat pada masa itu.
Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa : Melayu,Jawa dan Sunda. Kebanyakan “novel Sumatera” dengan Minangkabau sbg titik pusatnya.
Ciri umum angkatan ini adalah tema berkisar  tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, kasih tak sampai, dan kawin paksa, bahan ceritanya dari Minangkabau, bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bercorak aliran romantik sentimental.
Tokohnya & Karyanya  adalah (1) Nur Sutan Iskandar (Raja Angkatan Balai Pustaka) : Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan(1923),Salah Pilih(1928),Karena Mertua .
(2) Merari Siregar :Azab dan Sengsara(1920),Binasa Kerna Gadis Priangan(1931),
(3) Marah Roesli : Siti Nurbaya(1922),La Hami(1924) dll.,Muh.
(4) Yamin : Tanah Air(1922)Ken Arok dan Ken Dedes(1934) dll.,
(5) Tulis Sutan Sati : Tak Disangka(1923), Sengsara membawa Nikmat(1928) dll.,
(6)Djamaluddin Adinegoro : Darah Muda(1927),Asmara Jaya(1928), dan Abdul Muis : Salah Asuhan(1928),Pertemuan Djodoh(1933) dll.

v    Pujangga Baru
Muncul Karena reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan Balai Pustaka atas karya sastrawan pada masa tersebut, terutama yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan, disebut juga sastra intelektualistik dan nasionalistik. Di pelopori oleh Sutan Takdir Alisjahbana (STA) .
Tokoh dan Karya Sastranya :
S T A : LayaTerkembang, Dian Tak Kunjung Padam (1932) dll.
Hamka : Di Bawah Lindungan Ka’bah(1939), Tenggelamnya Kapal Vander Wick(1939) dll.
Armijn Pane : Djinak-djinak Merpati(sandiwara1950) dll.
Sanusi Pane : Pancaran Cinta (1926),Madah Kelana(1931)
Tengku Amir Hamzah : Nyanyi Sunyi(1937), Begawat Gita(1933) dll.
Roestam Effendi : Pertjikan Permenungan

v    Angkatan 1945
Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastra angkatan ini, lebih realistik dibanding Pujangga Baru yang romantik-idealistik. karya sastra angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti halnya puisi2 Chairil Anwar yang punya konsep seni “ Surat Kepercayaan Gelanggang”  yang menyatakan bahwa para sastrawan angkatan ’45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani.
Penulis dan Karyanya :
Chairil Anwar : Kerikil Tajam (1949),Deru Campur Debu (1949) dll
Asrul Sani : Tiga Menguak Takdir (1950) Jendral Naga Bonar
Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948
Utuy Tatang Sontani : Suling (drama1948)
Suman HS.  : Kasih Ta’ Terlerai
v    Angkatan 1950 – 1960-an
Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra “ kisah” asuhan HB Jassin(paus sastra Indonesia), ciri sastra angkatan ini karya sastra yang di dominasi dengan CERPEN dan kumpulan puisi. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan tergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis.
Penulis dan karya sastranya :
Pramoedya Ananta Toer : Kranji dan Bekasi Jatuh (1947)
Nh. Dini : Dua Dunia(1950),Hati jang Damai(1960)
Sitor Situmorang : Dalam Sadjak(1950)Wadjah Tak Bernama
Mochtar Lubis : Tak Ada Esok(1950),Pahlawan Minahasa (1957)
Ramadhan K.H : Priangan si Jelita(1956)
W.S Rendra : Empat Kumpulan Sajak(1961) Dkk.

v    Angkatan 1966 – 1970-an
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra “HORISON” pimpinan Mochtar Lubis. Banyak ragam aliran dalam karya sastra angkatan ini. Dengan penerbit Pustaka Jaya .
Penulis dan Karya Sastranya :
Paus Sastra : Hans Bague Jassin (HB Jassin) : Gema Tanah Air,Qur’an Bacaan Mulia
Taufik Ismail : MAJOI (Malu  Aku Jadi Orang Indonesia) dll
Sutardji Calzoum Bachri : O, Amuk, Kapak dll
Abdul Hadi WM : Meditasi
Umar Kayam :Seribu Kunang-kunang di Manhattan,Para Priyayi
Sapardi Djoko Damono : Dukamu Abadi (1969) dll
Putu Wijaya :Bila Malam Bertambah Malam,Pabrik,Gres,Bom
Kuntowijojoyo : Khotbah di Atas Bukit(1976)
Iwan Simatupang : Ziarah(1968),RT Nol/RW Nol
Nasjah Djamin : Hilanglah si Anak Hilang
Leon Agusta : Monumen Safari(1966),Catatan Putih(1975) Dkk…
v     Angkatan 1980 – 1990-an
Pada Angkatan ini ditandai dengan banyaknya roman percintaan dengan tokoh sastrawatinya yaitu Marga T, karya sastra pada masa ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum. Yang tak boleh dilupakan pada era 80-an juga tumbuh sastra beraliran pop yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya.
Penulis dan Karya Sastranya :
Ahmadun Yosi Herfanda : Sajak Penari,Sebelum Tertawa Dilarang
Y.B Mangun Wijaya : Burung-burung Manyar
Nh. Dini : Pada Sebuah Kapal,Namaku Hiroko
Mira W   : Benteng Kasih,Kemilau Kemuning senja
Marga Tjoa : Karmila,Sekuntum Nozomi(2004)
Darman Moenir : Bako, Dendang dll
Shindhunata : Anak Bajang Menggiring Angin,
Arswendo Atmowiloto : Canting
Hilman Hariwijaya : Lupus (novel 1986 – 2007),Lupus Kecil -13 novel, Olga Sepatu Roda(1992),Lupus ABG – 11 novel(‘95-’05)
Dorothea Rosa Herliany : Nyanyian Gaduh,Nikah Ilalang dll
Gustaf Rijal : Segi Empat Patah Sisi,Segitiga Lepas Kaki
Ben : Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta
Cau Bau Kan : Kerudung Merah Kirmizi
Afrizal Malna : Tonggak Puisi Indonesia Modern 4, Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir,Arsitektur Hujan,Pistol Perdamaian,Kalung dari Teman  dsb…

v    Angkatan Reformasi
Seiring bergesernya kekuasaan politik dari tangan Soeharto ke BJ Habibie lalu Ke Gus Dur dan dilanjutkan Megawati S.P,muncul wacana tentang “Sastrawan Angkatan Reformasi” munculnya angkatan ini ditandai dengan maraknya karya2 sastra (puisi,cerpen,maupun novel) yang bertema sosial-politk,khususnya seputar reformasi. Misal di rubrik sastra harian Republika selama berbulan-bulan dibuka rubrik sajak2 peduli bangsa atau sajak2 reformasi. Berbagai pentas pembacaan sajak dan penerbitan buku antologi puisi juga didominasi tema sosial –politik. Mereka merefleksikan keadaan sosial-politik yg terjadi pada akhir th. 1990-an. Proses reformasi politik tsb banyak melatar belakangi kelahiran karya2 sastra pada saat itu,bahkan sastrawan yang semula jauh dari tema sospol pun ikut meramaikan suasana dengan sajak2 sospolnya.
Widji Thukul : Puisi Pelo, Darman

v    Angkatan 2000-an
Setelah wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan reformasi muncul, namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak punya jubir, Korrie Layyun Rampan pada th. 2002 melempar wacana tentang lahirnya “ sastrawan Angkatan 2000”sebuah buku tebal tentang angkatan 2000 yg disusunya diterbitkan oleh Gramedia,Jakarta ’02, seratus lebih penyair,cerpenis,novelis,eseis dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke dalam angkatan 2000. termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980-an spt Afrizal Malna danYossi Herfanda serta yang muncul pada akhir 1990-an spt Ayu Utami dan Dorothea R.H .
Penulis dan Karya Sastra Angkatan 2000 :
Ayu Utami : Sidang Susila (Drama Komedi), Saman(1998)
Dewi Lestari : Ksatria dan Bintang Jatuh (2001)
Raudal Tanjung Benua : Pulau Cinta di Peta Benua (2003)
Habiburrahman El Shirazy : Ayat-ayat Cinta(2004),KCB 1 dan 2(2007), DMC(2007),DSC(2004),KCBS(2005).
Andrea Hirata : Laskar Pelangi(2005),SangPemimpi(2006),Edensor(2007) Maryamah Karpov(2008)Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas ’10.
Ahmad Fuadi : Negeri 5 Menara(2009),Ranah 3 Warna(2011), Lukisan Jiwa (Puisi 2009), Melan Conis(2009).
     Cyber Sastra
Era Internet Memasuki Komunitas sastra di Indonesia, banyak karya sastra Indonesia yang tidak dipublikasikan berupa buku namun termaktub di dunia maya,baik yang dikelola resmi oleh pemerintah, organisasi non profit, maupun situs pribadi.

No comments:

Post a Comment