Monday, October 8, 2012

Ngintip Dikit Aktifitas Penikmat Kopi

N-NYETE
(Mengintip s'dikit aktifitas penikmat kopi) 

Photo: Ashabul Kafe
" Kabut tebal menyelimuti pagi, semalaman langit menangis cukup deras bersamaan itu kilauan kilat menyambar-nyambar diiringi rauman guntur menggelegar laksana singa sedang bertarung di angkasa. Perlahan kubuka jendela kamar, hawa dingin langsung merasuk kulit terasa menusuk sampai tulang. Kulangkahkan kaki keluar rumah, kabut tebal mulai berlahan menyingkir, tertiup oleh angin pagi menyejukkan hati, menyegarkan raga pikiran, embun pagipun menetes dari dedaunan membasahi mekar mawar merah merona terlihat segar indah mempesona. Ku layangkan pandangan ke arah timur, mentari mulai menampakkan wajahnya, senyumannya terus mengembang memancarkan sinar terang menghangatkan semesta. Sinarannya kuning berkilauan jatuh menyebar setelah menerpa dedaunan pohon-pohon besar tinggi, seperti melihat dananir (dinar-dinar) terjatuh dari genggaman tangan lewat sela-sela jari jemari. Hmmm.. pagi yang indah penuh semangat (narasi-ne ke dawan lek..).
" Jam menunjukkan pukul 08.00 wib, kurang afdhal kiranya bila akan memulai aktifitas tidak mengisi buku absensi dulu ke suatu tempat dimana ku bisa menemukan secangkir kopi (warung kopi red.) ".
 “Sesuai pesanan, secangkir kopi tersaji di hadapanku panas, aromanya harum dan berwarna hitam pekat, bersatu dalam eksotisnya rasa yang hanya masing-masing individu berhak memberikan penilaian racikannya. Selesai menikmati tidak bisa dipungkiri sedikit pribadi memuji cita rasa sang kopi yang meninggalkan sedikit ampas kopi di cawan, di balik semua itu tidak banyak yang tahu bahwa ampas kopi yang tersisa tersebut masih bisa dimanfaatkan bagi para penikmat kopi sejati sebagai ajang kreasi “ NYETE ”.
Photo : Rokok Cete-an
Baiklah, dalam tulisan kali ini akan saya bahas seputar tentang " NYETE ".
           Sebuah kebiasaan yang sangat familiar di kalangan penikmat kopi khususnya di warung-warung kopi jatiman (Jawa Timur-an), yaitu melumuri atau melukis atau membatik atau apalah sebutannya... sebatang rokok dengan ampas kopi yang istilah populernya disebut dengan “Nyete”.
          Lain daerah lain pula bahasanya kalau di Jawa Timur biasa disebut dengan nyete di Jawa Tengah atau daerah pesisir utara tepatnya, biasa menyebutnya dengan “Nglelet” lain pula di Jogja kota budaya kota pelajar tempatnya para seniman berkumpul, meskipun budaya “ngopi” atau minum kopi cangkir di warung kopi tidak sepopuler di Jatim/Jateng, tetapi seiring perkembangan zaman dan pergesekan serta percampuran budaya yang salah satunya disebabkan banyak warga dari Jatim yang menetap di Jogja serta membuka usaha warung kopi di sana, menyebabkan tidak sedikit orang Jogja yang dulunya suka “ngopi” di angkringan ataupun cafe, hijrah ke warung kopi Jawa Timur-an yang biasa menggunakan cangkir, dari situ budaya  Nyete mulai masuk ke Jogja. Masyarakat Jogja biasa menyebut “Nyete” atau “Nglelet” dengan sebutan “Mbatik” bukan mbatik kain tetapi “ mbatik pada rokok ”, mungkin motif cete-annya seperti motif batik jadi masyarakat Jogja biasa menyebut nyete dengan “mbatik rokok”.
Photo : Kegiatan Nyete di warkop
         Bagaimana cara membuat racikan cete ? caranya cukup mudah untuk membuat racikan cete yaitu dengan menyisakan sedikit ampas kopi di cawan kemudian mengeringkannya dengan tisu, setelah benar-benar kering ampas kopi tersebut dicampuri sedikit susu milk agar racikan cete tersebut lengket sewaktu dioleskan pada rokok, mengoleskannya menggunakan media tusuk gigi atau semacamnya tapi banyak juga yang langsung pakai jari tangan, katanya " kurang telaten, mau dirokok/bakar saja kok di cete bagus-bagus he.he..." memang melukis pada sebatang rokok tidaklah sama dengan melukis pada buku gambar maupun kain karena medianya yang kecil serta tintanya yang pakai ampas kopi harus membutuhkan ketelatenan, ketelitian dan kesabaran. motif cete-annya pun bermacam-macam ada yang motif batik, ukiran ataupun abstrak.
Photo: Motif Cete-an
               Banyak alasan bagi para penikmat kopi me-nyete rokoknya, dari yang sekedar ikut-ikutan teman, buat gaya-gaya-an, sekedar penasaran, ada juga yang beralasan mempunyai kenikmatan tersendiri kalau merokok yang cete-an karena dapat menambah cita rasa rokok,ada juga sebagai ajang penyaluran bakat lukisnya dan tidak sedikit pula yang beralasan supaya rokoknya lebih irit kalau dihisap he..he.. (kebanyakan mahasiswa yang kiriman dari rumah lagi seret), namun dari kesemuanya itu nyete merupakan salah satu ajang kreatifitas bagi para pecandu kopi untuk menuangkan bakat seninya pada sebatang rokok dengan memanfaatkan ampas kopi.
Photo : sastrosajadi art.

No comments:

Post a Comment