Puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan
perasaan,pikiran dan imajinasi. Seorang penyair menggunakan gambaran atau
citraan dalam puisinya. Citraan/imaji (imagery) dalam puisi dapat diartikan
sebagai suatu penggambaran pengalaman yang berhubungan dengan
benda,peristiwa dan keadaan yang dialami penyair dengan menggunakan kata-kata
yang khas agar dapat memberikan gambaran secara lebih nyata ,baik hal yang yang
bersifat kejiwaan ,kebendaan maupun metaforik.Pengertian yang lain Citraan adalah efek yang ditimbulkan oleh kata atau
susunan kata dalam puisi terhadap pancaindera manusia. citraan merupakan alat kepuitisan,untuk memahami citraan kita harus
memahami kata yang digunakan oleh penyair.
Fungsi citraan sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran yang
jelas
2. Menimbulkan susasana yang
khusus
3. Membuat hidup gambaran
dalam pikiran dan penginderaan
4. Menarik perhatian pembaca
Dalam puisi terdapat beberapa citraan sebagai berikut :
1. Citraan PENGLIHATAN (Visual Imagery)
Citraan penglihatan ditimbulkan
oleh indra penglihatan (mata) Citraan ini merupakan jenis yang paling sering
digunakan penyair.Citraan ini mampu memberikan pengaruh kepada indra
penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
|
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Serupa darai dibalik tirai
(Amir Hamzah)
Kata-kata bercetak miring
tersebut menggunakan citraan penglihatan.
2. Citraan PENDENGARAN (Auditory Imagery)
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui
indra pendengaran.Citraan ini dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan
bunyi suara,misalnya dengan munculnya diksi tembang,dendang,suara
mengiang,berdentum-dentum,dll.
Contoh :
Kesan
jenis suara peri mengiang
Hanya lagu
orang-orang malang
dalam pengembaraan di bawah
bintang
mengalir dari tiap sempat celah
candela
(Toto Sudarto Bachtiar)
Kata-kata suara, mengiang,
lagu, menggambarkan citraan pendengaran.
3. Citraan PERABAAN (Tactual)
Citraan perabaan adalah citraan
yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat kita membaca puisi
kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan
nyeri,dingin,panas,perubahan suhu udara dsb.
Contoh :
Blues untuk Bonie
…
Sembari jari-jari galak di
gitarnya
Mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
(W.S. Rendra)
kata mencakar dan menggaruki menimbulkan asosiasi tentang sesuatu
yang diraba.
4. Citraan PENCIUMAN (Alvaktory)
Citraan Penciuman adalah citraan yang dapat dirasakan
oleh indra penciuman (hidung). Dengan membaca kata-kata tertentu dalam puisi kita seperti mencium bau
sesuatu.
Contoh :
Nyanyian Suto untuk Fatima
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau
tanah
(W.S. Rendra)
Kata bau
menimbulkan asosiasi tentang sesuatu yang dicium.
5. Citraan PENCECAPAN/Pencicipan (Gustatory)
Citraan Pencecapan/Pencicipan
yaitu citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu
benda yang menimbulkan rasa pahit,manis,asam,pedas dll.
Contoh :
Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya
yang ada hanya surga. Neraka
adalah rasa pahit
di mulut
waktu bangun pagi
(Subagio Sastrowardojo)
Kata rasa pahit menimbulkan
asosiasi tentang pencecapan.
No comments:
Post a Comment