Tuesday, July 30, 2013

Pencitraan Puisi

Puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan perasaan,pikiran dan imajinasi. Seorang penyair menggunakan gambaran atau citraan dalam puisinya. Citraan/imaji (imagery) dalam puisi dapat diartikan sebagai suatu penggambaran pengalaman yang berhubungan dengan benda,peristiwa dan keadaan yang dialami penyair dengan menggunakan kata-kata yang khas agar dapat memberikan gambaran secara lebih nyata ,baik hal yang yang bersifat kejiwaan ,kebendaan maupun metaforik.Pengertian yang lain Citraan adalah efek yang ditimbulkan oleh kata atau susunan kata dalam puisi terhadap pancaindera manusia. citraan merupakan alat kepuitisan,untuk memahami citraan kita harus memahami kata yang digunakan oleh penyair.
Fungsi citraan sebagai berikut :
1.         Memberikan gambaran yang jelas
2.         Menimbulkan susasana yang khusus
3.         Membuat hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan
4.         Menarik perhatian pembaca

Dalam puisi terdapat beberapa citraan sebagai berikut :
1.     Citraan PENGLIHATAN (Visual Imagery)
Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata) Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair.Citraan ini mampu memberikan pengaruh kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak kau membuat Perahu kertas,dan kau
Layarkan di tepi kali alirnya sangat tenang
(Sapardi Joko Darmono)
 
Contoh :
Nanar aku gila sasar                  
Sayang berulang padamu jua
Serupa darai dibalik tirai 
(Amir Hamzah)
Kata-kata bercetak miring tersebut menggunakan citraan penglihatan.


2.     Citraan PENDENGARAN (Auditory Imagery)
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran.Citraan ini dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara,misalnya dengan munculnya diksi tembang,dendang,suara mengiang,berdentum-dentum,dll.
Contoh :
            Kesan
jenis suara peri mengiang
Hanya lagu orang-orang malang
dalam pengembaraan di bawah bintang
mengalir dari tiap sempat celah candela
(Toto Sudarto Bachtiar)
Kata-kata suara, mengiang, lagu, menggambarkan citraan pendengaran.

3.     Citraan PERABAAN (Tactual)
Citraan perabaan adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat kita membaca puisi kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan nyeri,dingin,panas,perubahan suhu udara dsb.
Contoh :
            Blues untuk Bonie
Sembari jari-jari galak di gitarnya
Mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
(W.S. Rendra)
kata mencakar dan menggaruki menimbulkan asosiasi tentang sesuatu yang diraba.

4.     Citraan PENCIUMAN (Alvaktory)
Citraan Penciuman adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra penciuman (hidung). Dengan membaca kata-kata tertentu dalam puisi kita seperti mencium bau sesuatu.
Contoh :
               Nyanyian Suto untuk Fatima
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
(W.S. Rendra)
Kata bau menimbulkan asosiasi tentang sesuatu yang dicium.

5.    Citraan PENCECAPAN/Pencicipan (Gustatory)
Citraan Pencecapan/Pencicipan yaitu citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa pahit,manis,asam,pedas dll.
Contoh :
           Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya
yang ada hanya surga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
(Subagio Sastrowardojo)
Kata rasa pahit menimbulkan asosiasi tentang pencecapan.

No comments:

Post a Comment