PESANTREN SABILIL MUTTAQIEN
1. Ojo kepengen sugih,lan ojo
wedi mlarat.
( Jangan berkeinginan menjadi orang kaya dan jangan takut menjadi orang miskin )
( Jangan berkeinginan menjadi orang kaya dan jangan takut menjadi orang miskin )
2. Pilih ngendi,sugih tanpo
iman opo mlarat ananging iman.
( Pilih mana... kaya harta tetapi tidak beriman atau miskin harta tetapi beriman )
( Pilih mana... kaya harta tetapi tidak beriman atau miskin harta tetapi beriman )
3. Ojo demen ngudi pengaruhing
pribadi,kang ono di openi kanthi temenan,ojo kesengsem gebyaring kadonyan,kanuragan
lan pengawasan dudu tujuan.topo ngrame lakonono.
( Jangan senang menuruti hawa nafsu, yang ada dipelihara dengan sungguh-sungguh, jangan terlena gemerlapnya dunia,kesaktian raga dan jiwa/batin bukanlah tujuan,bertapa/dzikrullahi di tengah-tengah masyarakat jalankan )
( Jangan senang menuruti hawa nafsu, yang ada dipelihara dengan sungguh-sungguh, jangan terlena gemerlapnya dunia,kesaktian raga dan jiwa/batin bukanlah tujuan,bertapa/dzikrullahi di tengah-tengah masyarakat jalankan )
4. Sumber kang bening ora
bakal golek timbo.
( Mata air yang jernih tidak akan mencari timba/wadah air )
( Mata air yang jernih tidak akan mencari timba/wadah air )
5. Ojo demen owah-owah tatanan
poro sepuh,wajibe mung ngopeni lan nglestareake.
( Jangan senang merubah-rubah aturan para pendahulu/masayich/mursyid,kewajibannya hanya memelihara dan melestarikan )
6. Ojo demen nyunggi katoke
mbahe,amal sholeh tindakno.
( Jangan senang/bangga meletakkan celananya kakek di atas kepala,amal yang shaleh kerjakan saja ) : nyunggi katoke mbahe dimaksudkan membangga-banggakan kedudukan,status,derajat orang tua maupun orang lain,dalam mahfudzot dikatakan "laisal fataa man yaquulu kaana abiy lakinnal fataa manyaquulu HA ANA DZA".
( Jangan senang/bangga meletakkan celananya kakek di atas kepala,amal yang shaleh kerjakan saja ) : nyunggi katoke mbahe dimaksudkan membangga-banggakan kedudukan,status,derajat orang tua maupun orang lain,dalam mahfudzot dikatakan "laisal fataa man yaquulu kaana abiy lakinnal fataa manyaquulu HA ANA DZA".
7. Nyawiji naliko nindakake
kautaman,pisah ing dalem kemaksiatan,ing tembe bakal ono titi mangsane,anak
putu ono kang nemu emas sak jago gedene,ananging yo kandok sak mono iku imane.
( Bersatu padu ketika mengerjakan kebaikan,berpisah/bercerai/bubar di dalam kemaksiatan,besok bakal ada waktunya,anak cucu yang menemukan emas sebesar ayam jago,akan tetapi ya cuma segitu itu imannya )
( Bersatu padu ketika mengerjakan kebaikan,berpisah/bercerai/bubar di dalam kemaksiatan,besok bakal ada waktunya,anak cucu yang menemukan emas sebesar ayam jago,akan tetapi ya cuma segitu itu imannya )
8. Ora liwat anak putuku sing
guyub rukun,di podo tansah ngerameake mesjid,tak pangestoni selamet ndonyo
akherat.
( Jangan sampai tidak/terlewatkan anak cucuku yang guyub rukun,bebarengan gotong royong meramaikan/memakmurkan masjid,saya ridloi selamat dunia dan akhiratnya )
( Jangan sampai tidak/terlewatkan anak cucuku yang guyub rukun,bebarengan gotong royong meramaikan/memakmurkan masjid,saya ridloi selamat dunia dan akhiratnya )
9. Ojo kendat tansah nindakake
mujahadah taubat,koyo kang wis diparengake guru.
( Jangan berhenti dengan mengerjakan mujahadah taubat,sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru/mursyid )
( Jangan berhenti dengan mengerjakan mujahadah taubat,sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru/mursyid )
video "Dawuhing Guru"
No comments:
Post a Comment