Pengertian cerpen
dan ciri-cirinya
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif
fiktif.
Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian
modern) dan novel.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik
sastra seperti tokoh,
plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas
dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai
jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot,
sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya,
dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan.
Cerita
pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya
memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang
tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang,
ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis:
eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi
(peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat,
krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap
suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan
titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian
(bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.
Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat
memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek
modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang
mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam
cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung
klimaks, atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek
biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak)
pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni
manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen
mempunyai 2 unsur yaitu:
Unsur
Intrinsik
Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen
mencakup:
- Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
- Judul
- Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
- Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur
dibagi menjadi 3 yaitu:
- Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
- Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
- Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur
meliputi beberapa tahap:
- Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
- Penampilan masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
- Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
- Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
- Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
- Tokoh dan Perwatakan
Menggambarkan
watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu
melalui:
- Dialog tokoh
- Penjelasan tokoh
- Penggambaran fisik tokoh
- Sudut pandang
- Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik
Unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur
ekstrinsik meliputi:
- Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
- Latar belakang kehidupan pengarang
- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
ciri-ciri
cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini adalah
sebagai berikut :
- Ceritanya pendek ;
- Bersifat rekaan (fiction) ;
- Bersifat naratif ; dan
- Memiliki kesan tunggal.
Pendapat
lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis sebagai
berikut :
- Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
- Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
- Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Menurut
Morris, ciri-ciri cerita pendek adalah
sebagai berikut :
- Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
- Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, tokoh, dan gerak (scena, character, and action).
- Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive).
No comments:
Post a Comment